18 Sep 2013

Champion of my heart (#cerpen spesial buat para younglyners :p)


Title           :          champion of my heart
Author      :          amelia setsuna shan (aka. Amelia ulfa)
Main cast :          ~Lilyana natsir as cici butet/ lily
                                ~Lee young dae as oppa youngdae
Cameo      :          ~semua atlet yang berpartisipasi di DIOPSS 2012 :p
OST            :           mariah carey – hero
And then a hero comes along.....With the strength to carry on....And you cast your fears a side....And you know you can survive....So when you feel like hope is gone....Look inside you and be strong....And you'll finally see the truth.....That a hero lies in you.....
*******

~Minggu, 17 juni 2012. Lilyana natsir pov :
Sebuah kekalahan yang membuatku dan owi sedikit shock. Tak disangka kami dikalahkan oleh pasangan ganda campurn thailand ; sudket prapakamol/saralee thongthoungkam. Ya, kuakui pasangan ganda thailand ini sedang dalam permaianan tebaik mereka.sedih??pastinya, tapi aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan kali ini. Bagiku, menang atau kalah itu suatu hal yang wajar dalam setiap pertandingan. Namun tetap saja aku kecewa karena tak mampu mempersembahkan emas untuk indonesia seperti halnya rekan satu club-ku : simon. Dengan hati kecewa aku duduk diam di ruang ganti pemain. Ya, jika kalah inilah hal yang sering kulakukan: lebih memilih diam sambil mengintrospeksi diri. Kucoba ambil hikmah dan pelajaran dari kekalahan ini. Owi yang melihatku duduk diam terpaku seperti orang hopeless kemudian duduk disampingku sambil memakaikan headset ke telingaku. Alunan lagu we’re the champion milik queen membuatku sedikit terhibur. Kuresapi tiap bait demi baitnya. Tak beberapa lama owi melepaskan headset tadi sambil merangkulku dari samping.dengan suara pelan ia mengatakan beberapa kata kata motivasi nan bijak untukku.
“ci, gw tau loe pasti sedih plus kecewa atas kekalahan kita ini. Jujur gw juga rasain hal yang sama dengan apa yang loe rasain ci.” Jawab owi dengan sorot mata penuh empati menatap wajahku.
“gw sedih wi, kita masih belom bisa raih gelar di turnamen kali ini. Padahal kita tanding di negara yang notabene-nya negara sendiri. Sebagai pemain tim tuan rumah gw malu wi... kita digadang gadangin bisa ngeraih medali emas dan nyabet juara di indonesia open kali ini. Tapi kenyataannya?? Gw pikir ini saatnya untuk “rising anda give the best for indonesia with presented the gold medal.but the reallity its so hurt for me, you and all of public indonesia. Are you feel like that huh??”tanyaku pada owi.
“yeah...you’re right. I feel so. But i dont want to fallin into the deeply sad. Ci, juara sejati itu gak harus selamanya menang terus terusan. Ada kalanya mereka kalah. Juara sejati itu harus mampu menerima kekalahan dan menjadikan setiap kekalahan itu sebagai pembelajaran untuk ajang introspeksi diri. Isn’t it??” jawab owi dengan tampang cool yang jelas dibuat buat karena aku tau dari sorot matanya saja masih menyimpan kekecewaan.
“absolutelly!! Wi, apa mungkin gw yang terlalu berlebihan ya dengan kekalahan ini?” tanyaku sambil menjilati bibirku dan juga sesekali mengayun-ayunkan kakiku kekanan-kiri, atas-bawah.
“maybe!mungkin aja cici masih belom bisa menerimanya dengan ikhlas lapang dada. Oh iya ci, gw mo nanya dong, cici punya ambisi yang besar ya buat ngeraih gelar juara di turnamen ini??” tanya owi dengan nada bicara penuh selidik.
“yah wi...pemain mana sih yang gak berambisi buat jadi juara dan raih gelar di indonesia open kali ini. Secara karena ini superseries berkelas premier juga perebutan hadiahnya paling besar setelah korea open kan?kalo gw sih gak memandang seberapa besarnya hadiah yang disediakan dari pihak penyelenggara, tapi gelar juaranya itu lho..lumayan buat modal naikin peringkat dunia. Apalagi ini, masa di negara sendiri aja kita kalah? Makanya itu gw ngerasa malu sama diri gw sendiri dan juga gw malu sama masyarakat indonesia yang dari awala udah ngasi seluruh dukungannya untuk kita. Kita kali ii belum bisa ngasi yang terbaik untuk negera. Kalo gw nanya kayak yang loe tanya tadi pasti loe juga punya ambisi yang sama kan kayak gw?” tanyaku balik bertanya pada owi.
“ya...gw akuin itu ci. Tapi pada kenyataannya kita belom dikasih kesempatan untuk jadi juara. Ya mau bagaimana lagi?? Kita udah berusaha semaksimal dan semampu kita dan inilah hasilnya gak ada cara lain selain belajar menerima dengan ikhlas kekalahan ini. Nyesss...jleebb... banget sih emang result-nya. Tapi mungkin allah pikir itu yang terbaik untuk kita.” Jawab owi lagi lagi dengan kalimat bijaknya.
“setelah gw introspeksi kekalahan kita kali ini,gw rasa tadi performance kita saat di lapangan emang kurang begitu bagus. Taktik kita udah kebaca oleh lawan. Sistem zone defense kita tadi kurang maksimal. Jadinya kita tadi sering buat kesalahan sendiri yang sebenarnya gak perlu. Akhirnya??ritme permainan kita bisa dibaca oleh lawan dan mereka menemukan titik kelemahan kita. Dan disitu juga fokus yang kita persiapkan dan kita kelola jadi buyar. Kepercayaan diri lawan meningkat dan mereka terus menerus memberikan tekanan untuk kita....ya mungkin itu sedikit gambaran teknis dari hasil kekalahan kita kali ini.” Jawabku dengan tampang cuek dan wajah memerah sambil mataku sudah terasa penuh dengan air hangat yang sebentar lagi akan meluncur bebas dari mataku.
“yaa...mungkin ada benarnya juga yang loe bilang tadi ci. Mungkin juga dari segi mental kita kurang siap. Perjuangan kita tadi gw rasa itu udah cukup luar biasa. Gw beranggapan bahwa kita meskipun kalah, tapi kita kalah terhormat. Isn’t it??” jawab owi meyakinkan pernyataanku tadi.
“iya juga sih...setidaknya kita udah berjuang sampai titik keringat terakhir. Kalah  dengan terhormat itu lebih baik bukan? Toh nyatanya kita memberikan perlawanan ketat buat mereka sampai harus bermain rubber, ya walaupun skornya itu yang lumayan nyesek 21-17, 17-21,21-13. Setidaknya kita udah tunjukkin di depan ribuan penonton di istora dan jutaan masyarakat indonesia kalau kita udah berusaha memberikan yang terbaik. Setidaknya bagi gw itu udah cukup lebih baik.” Jawabku dengan tatapan lurus kedepan sambil mencoba memaksakan tersenyum.
“eh ci...daripada kita nge-galau mulu mendingan ikut dinner yuk bareng atlet atlet lain. Sekalian dinner perpisahan sama mereka gitu. Mau gak ci??mau ya??” tawar owi padaku.
“dinner ya...uhmm..gimana ya??” jawabku memberikan respon dengan tampang polos penuh kebingungan seperti habis jadi korban hipnotis uya kuya.
“iya ci...yuk ikut. Kita balik ke hotel sultan trus mandi, abis itu makan makan deh...gimana??daripada cici disini sendirian duduk diam plangak-plongok nge galau gak jelas. Berlarut larut dalam kesedihan dan kegundah gulanaan??ayo milih mana, enakan nge-galau terus terusan disini apa dinner bareng atlet atlet lain trus bisa sedikit terhibur? Gw sih orangnya baik ci...”jawab owi yang memberikan 2 opsi untukku. Tangannya pun sudah hampir mau menarikku dari tempat duduk.
“tapi....gw minder”jawabku bimbang.
“ooh come on cici....dont cry dont be sad...kamu cantik apa adanya...you’re beautiful..beautiful...beautiful...cici cantik..cantik...cantik dari hatimu...” goda owi sambil menyanyikan lagu cherrybelle dan berlagak sok imut dengan gaya ala chibi. Menjijikkan!                     (-..-) sungguh diragukan kejantanannya.
“owi...owi...gak usah sok imut ala chibi chibi gitu deh..illfil tau gak liatnya. Kamu tuh kalo bertingkah kayak gitu malah buat cici ragu akan identitasmu. Hahahahah....” ledekku pada owi sambil mengacak acak rambutnya.aku tak bisa menahan tawaku saat melihat tampang owi yang sudah cemberut dengan wajah ditekuk penuh guratan di dahi, alis tebalnya naik sambil bibir dimonyongkan. Jelek sekali!! Kalau sudah begini, tampangnya sangat persis seperti orang yang tersiksa karena sudah sebulan menahan sembelit. :p
“tau ah...marah gw sama loe ci..” jawabnya bete sambil ngeloyor pergi meninggalkanku.
“owi iihh....orang cuman becanda doang juga..cici kan cuman becanda aja adekku sayang..”jawabku sambil menggodanya.
“eejjiieee...akhirnya ciciku yang cantik, yang baik hatinya, yang halus budinya kayaknya udah gak galau lagi nih. Ini baru cici yang gw kenal...wanita kuat, wanita penuh semangat dan bisa selalu menjadi contoh bagi junior juniornya” jawab owi sambil menarik narik dan mencubit pipiku dengan tidak manusiawi (-_-)
.........................
~ya, kata kata yang dikatakan owi tadi banyak benarnya. Tak mungkin aku harus berlarut larut terus dalam kesedihan dan kekecewaan. 1 point yang bisa kudapat dari owi,disaat aku down dia mampu memberikanku motivasi dan nasehat nasehat bijaknya. Ya benar, juara sejati tak tak selamanya selalu memenangkan setiap turnamen. Karena pada dasarnya hidup ini bagaikan roda yang berputar; ada saatnya kita berada di atas dan dielu-elukan. Namun adakalanya juga kita berada  dibawah dan merasa terpuruk. Yeah absolutelly, disesalipun rasanya sudah tak ada gunanya lagi ya untuk apa coba?? Kata kata yang selalu kuingat yang keluar dari bibir seorang tontowi ahmad : “usah kau sesali segala keadaan ini sayang.” Ok, dengan begitu aku perlahan sudah mulai sedikit melupakan dan bangkit dari kesedihan kegagalan tadi.
....................

@hotel sultan, minggu 17 juni 2012 20.30 wib
Setelah selesai mandi, kulihat blackberry-ku yang sedari tadi bertengger manis di atas tempat tidur kamar hotelku. Waah, ternyata ada bbm yang masuk di blackberry-ku. Kulihat siapa yang mengirimkan bbm tersebut. Dan ternyata bbm tersebut dikirim oleh seorang saralee. Hei tunggu..dari mana saralee tau pin BB ku? Ah peduli amat :p

~via BBM ;
“good evening miss lilyana. You’re performance today its so great i think.i confess if you’re the best mix double with mr. Tontowi. I,m so glad to meet you and belive it or not, i can defeated you in final. I said it to you cause you’re so awesome.”
@sathoung (#hahaha..nama nick-nya mbak saralee :p)

BBM dari saralee yang berisi pujian atas permainan dan perjuanganku tadi difinal lumayan sedikit membuatku tersenyum. Setidaknya ia masih menghargaiku sebagai lawannya. Alih-alih merasa tak enak kepadanya yang sudah mau memberikan apresiasi atas permainanku hari ini, kubalas BBM dari saralee tadi.

~via BBM :
“good evening miss saralee. Thanks a lot for your apreciation. Once again, congratulation cause now you and mr. Sudket prapakamol out to be the winner at that game. Thats super!”
@lilynat (#ceritanya nama nick-nya cici :p)
*****

Sebenarnya jika dingat ingat lagi rasanya sungguh menyesakkan dada ini.dengan formasi yang salah begitu, lawan menjadi semakin mengetahui titik kelemahan kami dan mulai mengembangkan permainan mereka. Ya...alih alih melakukan variasi dalam formasi permainan, namun pada kenyataannya permainan kami jadi tidak maksimal. Kami jadi sering melakukan kesalahan sendiri, bahkan bola bola yang sebenarnya mudah untuk dikembalikan malah jadi sering membentur net di daerah sendiri, juga terbuang percuma. Aku ditempatkan di belakang sebagai smasher dan owi ditempatkan didepan bertugas untuk melambungkan bola. Kesimpulannya, aku sebenarnya sudah cocok ditempatkan di posisi depan untuk melakukan bola bola lambung atau netting tipis didepan net, dan ketika aku dipaksa ditempatkan di posisi belakang sebagai “tukang gebuk” bola padahal kuakui pukulan smash-ku tak sekuat owi yang memang sudah menjadi spesialisasinya. Owi yang ditempatkan didepan malah terlihat kagok dan........ inilah hasilnya. Sebenarnya setelah wasit menyatakan game over di game ke-3 tadi aku ingin sekali menangis meluapkan kekesalan dan kekecewaanku, tapi kutahan semua itu. Kucoba untuk terlihat tegar walau sebenarnya hati kecewa dan menangis. Sepanjang jalan menuju hotel tadi aku masih badmood tingkat akut. Padahal targetku untuk jadi juara di indonesia open kali ini begitu besar menimbang terakhir kali sektor ganda campuran meraih gelar di indonesia open pada tahun 2005 lalu yang berhasil kuraih bersama mas nova. Tapi sayang takdir berkata lain, jadilah kami puas tidak puas harus menjadi runner-up lagi sama hal-nya seperti tahun lalu. Bete!
*****

Setelah membalas BBM dari saralee tadi, tak lama aku keluar dari kamar hotel menuju food court. Ya mau ngapain lagi ke foodcourt kalo gak dinner sama atlet atlet lainnya. Di loby, aku berpapasan dengan shendy dan frans yang sepertinya juga mau dinner.
“eh...citet mau diner juga ya?? Ayo bareng yok ci...” dengan tampangnya yang selalu ceria.
“iya tet, ayo ikutan..kebetulan cacing diperut gw udah pada nge-shuffle dance nih di dalem.” Ajak frans sambil mengelus elus perutnya.
“hhmmm....ayo deh...”jawabku singkat dan seadanya.
“masih sedih atas kekalahan tadi ya tet??” tanya frans.
“uuhmmm...ya gitu deh. Padahal IOPSS kali ini pengen banget raih gelar lagi setelah di sektor ganda campuran terakhir kali raih gelar tahun 2005, 7 tahun yang lalu pas gw sama mas nova.”jawabku dengan nada kecewa.
“ya...mungkin belom rejekinya kali buat cici. Tapi jangan patah semangat dulu dong ci.....pasti kekalahan kali ini demi kemenangan di olimpiade nanti. Setuju gak??” hibur shendy padaku.
“domo arigatou ya atas support kalian.” Jawabku sambil melemparkan senyum kearah 2 sahabatku ini.
*****

@ foodcourt hotel sultan, 21.00 wib
Aku sengaja mencari meja kosong dengan 2 kursi saja karena aku ingin memulihkan kesedihan ini sendiri. Kulahap dengan khidmat(?) makananku sesuap demi sesuap. Namun ditengah tengah aku sedang asyik dengan makananku, aku sedikit terusik karena seseorang menghampiri mejaku. Orang itu tak lain tak bukan adalah youngdae. Cem-cemanku gitu lhoo... (^_^v)

“uhmm...excuse me. can i sit in here with you miss lily??” tanya youngdae padaku. Kalau sudah begini mana bisa aku nolak?? Sepertinya jika dilihat lihat youngdae masih mengharapkanku, tapi aku tak bisa putuskan karena aku tak mau punya kekasih sesama atlet juga, nanti malah ujung ujungnya seperti hubungan antar owi sama ve yang akhirnya kandas ditengah jalan. Syukur syukur kalau seperti ci susy sama ko alan yang langgeng sampe nikah. Alasan aku tak mau punya pacar yang seprofesi dalam 1 bidang pula karena kalau punya kekasih sesama atlet, otomatis kami jadi sering bertemu dan karena tingkat intensitas seringnya pertemuan itulah yang nanti akan menyebabkan kejenuhan tersendiri.

“ooh...sure, you can..”jawabku sambil tersenyum dengan mengeluarkan senyum termahal dan termanisku :p
.............................

~aku dan youngdae duduk ber-2 dalam 1 meja. Sepertinya di sebrang sana rekan rekanku sedang usil mengambil foto kami ber-2 secara kucing-kucingan. Sesekali kudengar suara siul usil milik owi yang sesekali mengedipkan matanya seperti orang kelilipan debu juga memonyongkan bibirnya seperti sedang ambil ancang ancang untuk nyium :p . hhhuuuhhh...pasti jadi bahan gosipan lagi deh ini sih di meja sebrang sana (-..-“). Cukup lama kami saling berdiam tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulut kami. Kami hanya berfokus dan berkonsentrasi pada satu hal : makanan. Kucoba untuk mencairkan suasana yang terbilang kaku ini dengan obrolan ringan dengan youngdae. Baru saja ingin bicara, kulihat youngdae-pun juga ingin mengatakan sesuatu juga. Jika sudah begini kami malah terjebak dalam kondisi salah tingkah.
N.b :ini conversation udah ane translate gan..sengaja biar agan gak usah capek capek ngeliat subtitle atau nyari di google translate :p

“youngdae...”
                “lily...”
“uuhhmm...kamu duluan deh” tawarku pada youngdae untuk mempersilahkan ia berbicara seperti seorang moderator mempersilahkan para panelis untuk memberikan pendapat, opini dan pernyataan mereka.
“oohh...nothing...aku hanya ingin mengatakan apakah kamu tak keberatan jika aku mengajakmu ke balkon untuk berbicara sedikit saja setelah makan malam ini? “tanya youngdae padaku.
“hmm....sepertinya tidak keberatan sama sekali. Oh iya, apa ada yang ingin kamu katakan lagi?” tanyaku pada youngdae.
“ya tentu saja ada. You’re look so pretty tonight. Your face its so cute :* “ jawab youngdae yang mengatakannya dari hati yang paling dalam kurasa :D
“gomawo. Aku merasa terkesan sekali kamu mengatakan hal seperti itu.” Jawabku dengan wajah tersipu.
“hahaha...ya memang kenyataannya kamu itu cantik, ya.... aku tak bisa membohongi diriku sendiri sebagai seorang lelaki yang melihat gadis cantik sepertimu.”
“hehehe...kurasa kamu itu terlalu berlebihan dalam memujiku. Nyatanya aku tak seperti itu.” Jawabku rendah diri.
“kamu ini gadis tomboy yang paling unik dan berbeda dari gadis manapun. Ada chemistry tersendiri saat aku melihat wajahmu.”jawab youngdae yang masih saja tersenyum kepadaku.
“terimakasih lagi untuk pujianmu. Habiskan makananmu dulu. Tak baik saat makan berbicara. Bukan begitu?” tanyaku pada youngdae.
“yeah right.....”jawab youngdae sambil kembali melanjutkan makannnya yang tertunda.
*******

@Balkon hotel, 21.30 wib
Setelah dinner tadi, youngdae mengajakku untuk ke balkon hotel. Entah apa yang ingin dikatakannya. Mungkin hal yang serius. Tapi who knows?? Pemandangan dari balkon hotel cukup indah...dengan bertaburan bintang di langit dan pemandangan kota jakarta yang terlihat indah disinari cahaya lampu lampu jalanan. Yeah, tempat inilah yang kurasa cocok untuk melepas kepenatan yang ada dikepalaku. Tak lama youngdae menarik tanganku agar lebih dekat dengannya juga menyuruhku untuk duduk disampingnya. Seperti berasa sedang syuting drama korea dengan setting di jakarta. Hahaha.... :D

“hei youngdae...selamat ya, kamu bisa raih gelar juara kali ini.permainanmu tadi cukup bagus.” Jawabku yang memuji youngdae atas keberhasilannya meraih gelar juara di indonesia open kali ini.
“oh..terimakasih banyak atas pujianmu lily. Aku cukup senang hari ini. Apalagi penonton di istora yang memberikan dukungannya padaku dan jae-sung. Aku seolah olah merasa bermain di negaraku sendiri. Para supporter indonesia ternyata fanatik sekali ya... aku suka atmosfer euforia kehebohan di istora.”
“kembali kasih youngdae. Tak kusangka kau begitu menyukai bertanding diistora.” Jawabku menatap bintang yang bertaburan di langit malam kota jakarta.
“kulihat kamu menikmati suasana malam disini...apakah kamu suka??” tanya youngdae ketika ia melihatku sedang meresapi angin malam yg semilir berhembus lembut menerpa wajahku yang tersinari cahaya bulan dan bintang.
“oh ya...tentu saja aku suka dengan suasana seperti ini...jauh dari keramaian di dalam hotel membuatku sedikit lebih baik untuk menghibur diriku sendiri.” Jawabku sambil sesekali menatap wajah youngdae.
“kulihat kamu mencoba menutup-nutupi kesedihanmu didepanku. Kalau kamu bersedih katakan saja apa yang kamu rasakan. Mungkin aku bisa menghiburmu...”jawab youngdae dengan tampang serius.
“aah?? menutup nutupi kesedihan apanya?? Tak ada yang kututup-tutupi kok. Coba lihat... aku masih terlihat ceria kan??” jawabku sambil mencoba tersenyum ceria didepannya.
“ohh...come-on lily...tak usah berlaga tegar seperti itu. Aku tau kamu pasti sangat sedih dan kecewa sekali dengan hasil pertandingan tadi kan??” tanya youngdae padaku.
“ya...kuakui padamu aku sungguh kecewa kali ini. Aku tak ingin mengumbar umbar kesedihanku. maka dari itu aku mencoba terlihat tegar didepan semua orang seolah olah tak terjadi apapun...tapi pada kenyataannya hati ini menangis youngdae...tolong mengertilah dengan keadaanku...” jawabku dengan nada yang sedikit kunaikkan dan mulai berkaca kaca. Tak kusadari, air hangat nan bening sebening embun perlahan meleleh meluncur jatuh membasahi pipiku. Ya...aku menangis! Tepatnya aku menangis didepan lelaki. Dan bagiku itu sama saja memperlihatkan kelemahanku didepan kaum adam. Belum pernah aku menangis didepan lelaki selain di depan papaku sendiri.
“menangislah sebanyak yang kamu bisa lily...lebih baik kamu menangis mengeluarkan semua kekecewaanmu daripada kamu harus menyiksa dirimu dengan berlagak sok tegar dan seolah tak terjadi apapun padamu. Menurutku jika kamu berlagak sok tegar seperti itu hanya bisa membuatmu menderita. Jika kamu sedih jangan pernah tahan kesedihanmu. Aku tau kamu malu untuk mengakui dan menangis didepanku tapi aku lebih baik melihatmu menangis mengeluarkan semua beban yang ada dihatimu. Menangis didepan seorang lelaki bukanlah hal yang memalukan lily. Trust me!” jawab youngdae yang mulai mendekapku. Kalau begini, aku sudah benar benar tak bisa membohongi diri sendiri...aku menangis didalam pelukan youngdae cukup lama. Mama, papa...apakah aku terlalu cengeng hanya karena tak bisa mewujudkan keinginanku sendiri?...aku malu untuk itu, tapi harus kuakui juga kalau ternyata aku memang tak sekuat itu. Akibat kekalahan tadi aku merasa down. Youngdae sepertinya sudah mengetahui hal ini.
“aku tau kau gadis tomboy yang kuat dan tegar. Tetapi ada kalanya seseorang tak harus selalu bisa membuat dirinya sendiri terlihat tegar dihadapan orang lain. Keinginanmu itu cukup mulia sekali...tapi mungkin ini juga yang tuhan pikir terbaik untuk kalian. Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, untuk hasil akhirnya kita hanya bisa berserah diri pada tuhan, iya kan??” tanya youngdae sambil menatap mataku yang masih berlinangan air mata.
“terimakasih telah menyemangatiku dikala down seperti ini youngdae...” jawabku yang tak bisa berkata apapun lagi.
“lily...meskipun kamu tak bisa meraih juara diturnamen kali ini, tapi setidaknya bagiku kamu adalah seorang juara sejati...” jawab youngdae yang masih saja menatapku.
“apakah kamu pikir begitu??” tanyaku meyakinkan pernyataannya tadi.
“ya tentu saja aku yakin dengan pernyataanku tadi. Kamu adalah juara sejati di hati para masyarakat indonesia dan juga...bagiku pribadi, kamu adalah juara dihatiku.you’re the champion of my heart lily... take this...”jawab youngdae sambil mencium pipiku dan menyerahkan rangkaian bunga lily putih segar kepadaku.
“terimakasih youngdae...saranghae...”jawabku sambil memeluknya.
“nado saranghaeyeo lily...” jawab youngdae mengecup keningku.
*****

Malam yang indah walau menyisakan sedikit kesedihan dihatiku. Aku sungguh terkesan dengan perkataan youngdae yang mengatakan bahawa aku dan owi adalah juara sejati di hati masyarakat indonesia. Dan juga aku adalah juara dihati youngdae...tak kusangka aku mengatakan kata “saranghae” pada youngdae...tapi biarlah, biarlah hanya aku dan dia yang tau bagaimana perasaanku yang sebenarnya pada youngdae...akan selalu kuingat kata katanya :
~ ”YOU’RE THE CHAMPION OF MY HEART” ~
Gomawo saranghae youngdae....

#The end....

Author stress
Amelia ulfa...







Tidak ada komentar: