Champion of my heart (#cerpen spesial buat para younglyners :p)
Haihai agan agan BL dimanapun anda berada...senang rasanya
bisa bertemu dengan para readers readers setia saya yang rela menunggu
keluarnya cerita cerita bodoh hasil mahakarya si author geblek ini. Cerpen ini
spesial author buat saat sedang shock berat, lemes, spechless, pengen marah,
pengen nangis, pengen nabok jidatnya zhao yunlei yang kayak bedug masjid,
bahkan hampir mo koit juga (#apasih loe author lebay :p) gara gara cici dan kak
owi dikalahkan oleh pasangan sudket parasetamol/saralee thoungsampah (#MOMOD)
dengan rubber game 17-21, 21-17, 13-21. Well, bagaimana asli jalan ceritanya??
Mari bersama sama kita menundukkan kepala kita sejenak sambil menyanyikan lagu
gugur bunga dan mengheningkan cipta.(#lhoo??maksud bgt :p). Mohon maaf bila ada
persamaan nama, tempat dan kejadian. Semua murni atas unsur kesengajaan.
Cekibbrroott........
Title : champion
of my heart
Author : amelia
setsuna shan (aka. Amelia ulfa)
Main cast : ~Lilyana natsir as cici butet/ lily
~Lee young dae
as oppa youngdae
Cameo : ~semua
atlet yang berpartisipasi di DIOPSS 2012 :p
OST : mariah carey – hero
And
then a hero comes along.....With the strength to carry on....And you cast your
fears a side....And you know you can survive....So when you feel like hope is
gone....Look inside you and be strong....And you'll finally see the
truth.....That a hero lies in you.....
*******
~Minggu, 17 juni 2012. Lilyana natsir pov :
Sebuah kekalahan yang membuatku dan owi sedikit shock. Tak
disangka kami dikalahkan oleh pasangan ganda campurn thailand ; sudket
prapakamol/saralee thongthoungkam. Ya, kuakui pasangan ganda thailand ini
sedang dalam permaianan tebaik mereka.sedih??pastinya, tapi aku tak ingin
terlalu larut dalam kesedihan kali ini. Bagiku, menang atau kalah itu suatu hal
yang wajar dalam setiap pertandingan. Namun tetap saja aku kecewa karena tak
mampu mempersembahkan emas untuk indonesia seperti halnya rekan satu club-ku :
simon. Dengan hati kecewa aku duduk diam di ruang ganti pemain. Ya, jika kalah
inilah hal yang sering kulakukan: lebih memilih diam sambil mengintrospeksi
diri. Kucoba ambil hikmah dan pelajaran dari kekalahan ini. Owi yang melihatku
duduk diam terpaku seperti orang hopeless kemudian duduk disampingku sambil
memakaikan headset ke telingaku. Alunan lagu we’re the champion milik queen
membuatku sedikit terhibur. Kuresapi tiap bait demi baitnya. Tak beberapa lama
owi melepaskan headset tadi sambil merangkulku dari samping.dengan suara pelan
ia mengatakan beberapa kata kata motivasi nan bijak untukku.
“ci, gw tau loe pasti sedih plus kecewa atas kekalahan kita
ini. Jujur gw juga rasain hal yang sama dengan apa yang loe rasain ci.” Jawab
owi dengan sorot mata penuh empati menatap wajahku.
“gw sedih wi, kita masih belom bisa raih gelar di turnamen
kali ini. Padahal kita tanding di negara yang notabene-nya negara sendiri.
Sebagai pemain tim tuan rumah gw malu wi... kita digadang gadangin bisa ngeraih
medali emas dan nyabet juara di indonesia open kali ini. Tapi kenyataannya?? Gw
pikir ini saatnya untuk “rising anda give the best for indonesia with presented
the gold medal.but the reallity its so hurt for me, you and all of public
indonesia. Are you feel like that huh??”tanyaku pada owi.
“yeah...you’re right. I feel so. But i dont want to fallin
into the deeply sad. Ci, juara sejati itu gak harus selamanya menang terus
terusan. Ada kalanya mereka kalah. Juara sejati itu harus mampu menerima
kekalahan dan menjadikan setiap kekalahan itu sebagai pembelajaran untuk ajang
introspeksi diri. Isn’t it??” jawab owi dengan tampang cool yang jelas dibuat
buat karena aku tau dari sorot matanya saja masih menyimpan kekecewaan.
“absolutelly!! Wi, apa mungkin gw yang terlalu berlebihan ya
dengan kekalahan ini?” tanyaku sambil menjilati bibirku dan juga sesekali mengayun-ayunkan
kakiku kekanan-kiri, atas-bawah.
“maybe!mungkin aja cici masih belom bisa menerimanya dengan
ikhlas lapang dada. Oh iya ci, gw mo nanya dong, cici punya ambisi yang besar
ya buat ngeraih gelar juara di turnamen ini??” tanya owi dengan nada bicara
penuh selidik.
“yah wi...pemain mana sih yang gak berambisi buat jadi juara
dan raih gelar di indonesia open kali ini. Secara karena ini superseries
berkelas premier juga perebutan hadiahnya paling besar setelah korea open
kan?kalo gw sih gak memandang seberapa besarnya hadiah yang disediakan dari
pihak penyelenggara, tapi gelar juaranya itu lho..lumayan buat modal naikin
peringkat dunia. Apalagi ini, masa di negara sendiri aja kita kalah? Makanya
itu gw ngerasa malu sama diri gw sendiri dan juga gw malu sama masyarakat
indonesia yang dari awala udah ngasi seluruh dukungannya untuk kita. Kita kali
ii belum bisa ngasi yang terbaik untuk negera. Kalo gw nanya kayak yang loe
tanya tadi pasti loe juga punya ambisi yang sama kan kayak gw?” tanyaku balik
bertanya pada owi.
“ya...gw akuin itu ci. Tapi pada kenyataannya kita belom
dikasih kesempatan untuk jadi juara. Ya mau bagaimana lagi?? Kita udah berusaha
semaksimal dan semampu kita dan inilah hasilnya gak ada cara lain selain
belajar menerima dengan ikhlas kekalahan ini. Nyesss...jleebb... banget sih
emang result-nya. Tapi mungkin allah pikir itu yang terbaik untuk kita.” Jawab
owi lagi lagi dengan kalimat bijaknya.
“setelah gw introspeksi kekalahan kita kali ini,gw rasa tadi
performance kita saat di lapangan emang kurang begitu bagus. Taktik kita udah
kebaca oleh lawan. Sistem zone defense kita tadi kurang maksimal. Jadinya kita
tadi sering buat kesalahan sendiri yang sebenarnya gak perlu. Akhirnya??ritme
permainan kita bisa dibaca oleh lawan dan mereka menemukan titik kelemahan
kita. Dan disitu juga fokus yang kita persiapkan dan kita kelola jadi buyar.
Kepercayaan diri lawan meningkat dan mereka terus menerus memberikan tekanan
untuk kita....ya mungkin itu sedikit gambaran teknis dari hasil kekalahan kita kali
ini.” Jawabku dengan tampang cuek dan wajah memerah sambil mataku sudah terasa
penuh dengan air hangat yang sebentar lagi akan meluncur bebas dari mataku.
“yaa...mungkin ada benarnya juga yang loe bilang tadi ci.
Mungkin juga dari segi mental kita kurang siap. Perjuangan kita tadi gw rasa
itu udah cukup luar biasa. Gw beranggapan bahwa kita meskipun kalah, tapi kita
kalah terhormat. Isn’t it??” jawab owi meyakinkan pernyataanku tadi.
“iya juga sih...setidaknya kita udah berjuang sampai titik
keringat terakhir. Kalah dengan
terhormat itu lebih baik bukan? Toh nyatanya kita memberikan perlawanan ketat
buat mereka sampai harus bermain rubber, ya walaupun skornya itu yang lumayan
nyesek 21-17, 17-21,21-13. Setidaknya kita udah tunjukkin di depan ribuan penonton
di istora dan jutaan masyarakat indonesia kalau kita udah berusaha memberikan
yang terbaik. Setidaknya bagi gw itu udah cukup lebih baik.” Jawabku dengan
tatapan lurus kedepan sambil mencoba memaksakan tersenyum.
“eh ci...daripada kita nge-galau mulu mendingan ikut dinner
yuk bareng atlet atlet lain. Sekalian dinner perpisahan sama mereka gitu. Mau
gak ci??mau ya??” tawar owi padaku.
“dinner ya...uhmm..gimana ya??” jawabku memberikan respon
dengan tampang polos penuh kebingungan seperti habis jadi korban hipnotis uya
kuya.
“iya ci...yuk ikut. Kita balik ke hotel sultan trus mandi,
abis itu makan makan deh...gimana??daripada cici disini sendirian duduk diam
plangak-plongok nge galau gak jelas. Berlarut larut dalam kesedihan dan
kegundah gulanaan??ayo milih mana, enakan nge-galau terus terusan disini apa
dinner bareng atlet atlet lain trus bisa sedikit terhibur? Gw sih orangnya baik
ci...”jawab owi yang memberikan 2 opsi untukku. Tangannya pun sudah hampir mau
menarikku dari tempat duduk.
“tapi....gw minder”jawabku bimbang.
“ooh come on cici....dont cry dont be sad...kamu cantik apa
adanya...you’re beautiful..beautiful...beautiful...cici cantik..cantik...cantik
dari hatimu...” goda owi sambil menyanyikan lagu cherrybelle dan berlagak sok
imut dengan gaya ala chibi. Menjijikkan! (-..-) sungguh diragukan
kejantanannya.
“owi...owi...gak usah sok imut ala chibi chibi gitu
deh..illfil tau gak liatnya. Kamu tuh kalo bertingkah kayak gitu malah buat
cici ragu akan identitasmu. Hahahahah....” ledekku pada owi sambil mengacak
acak rambutnya.aku tak bisa menahan tawaku saat melihat tampang owi yang sudah
cemberut dengan wajah ditekuk penuh guratan di dahi, alis tebalnya naik sambil
bibir dimonyongkan. Jelek sekali!! Kalau sudah begini, tampangnya sangat persis
seperti orang yang tersiksa karena sudah sebulan menahan sembelit. :p
“tau ah...marah gw sama loe ci..” jawabnya bete sambil
ngeloyor pergi meninggalkanku.
“owi iihh....orang cuman becanda doang juga..cici kan cuman
becanda aja adekku sayang..”jawabku sambil menggodanya.
“eejjiieee...akhirnya ciciku yang cantik, yang baik hatinya,
yang halus budinya kayaknya udah gak galau lagi nih. Ini baru cici yang gw
kenal...wanita kuat, wanita penuh semangat dan bisa selalu menjadi contoh bagi
junior juniornya” jawab owi sambil menarik narik dan mencubit pipiku dengan
tidak manusiawi (-_-)
.........................
~ya, kata kata yang dikatakan owi tadi banyak benarnya. Tak
mungkin aku harus berlarut larut terus dalam kesedihan dan kekecewaan. 1 point
yang bisa kudapat dari owi,disaat aku down dia mampu memberikanku motivasi dan
nasehat nasehat bijaknya. Ya benar, juara sejati tak tak selamanya selalu
memenangkan setiap turnamen. Karena pada dasarnya hidup ini bagaikan roda yang
berputar; ada saatnya kita berada di atas dan dielu-elukan. Namun adakalanya
juga kita berada dibawah dan merasa
terpuruk. Yeah absolutelly, disesalipun rasanya sudah tak ada gunanya lagi ya
untuk apa coba?? Kata kata yang selalu kuingat yang keluar dari bibir seorang
tontowi ahmad : “usah kau sesali segala keadaan ini sayang.” Ok, dengan begitu
aku perlahan sudah mulai sedikit melupakan dan bangkit dari kesedihan kegagalan
tadi.
....................
@hotel sultan, minggu
17 juni 2012 20.30 wib
Setelah selesai mandi, kulihat blackberry-ku yang sedari
tadi bertengger manis di atas tempat tidur kamar hotelku. Waah, ternyata ada
bbm yang masuk di blackberry-ku. Kulihat siapa yang mengirimkan bbm tersebut.
Dan ternyata bbm tersebut dikirim oleh seorang saralee. Hei tunggu..dari mana
saralee tau pin BB ku? Ah peduli amat :p
~via BBM ;
“good evening miss lilyana. You’re performance today its so
great i think.i confess if you’re the best mix double with mr. Tontowi. I,m so
glad to meet you and belive it or not, i can defeated you in final. I said it
to you cause you’re so awesome.”
@sathoung
(#hahaha..nama nick-nya mbak saralee :p)
BBM dari saralee yang berisi pujian atas permainan dan
perjuanganku tadi difinal lumayan sedikit membuatku tersenyum. Setidaknya ia
masih menghargaiku sebagai lawannya. Alih-alih merasa tak enak kepadanya yang
sudah mau memberikan apresiasi atas permainanku hari ini, kubalas BBM dari
saralee tadi.
~via BBM :
“good evening miss saralee. Thanks a lot for your
apreciation. Once again, congratulation cause now you and mr. Sudket prapakamol
out to be the winner at that game. Thats super!”
@lilynat (#ceritanya
nama nick-nya cici :p)
*****
Sebenarnya jika dingat ingat lagi rasanya sungguh
menyesakkan dada ini.dengan formasi yang salah begitu, lawan menjadi semakin
mengetahui titik kelemahan kami dan mulai mengembangkan permainan mereka.
Ya...alih alih melakukan variasi dalam formasi permainan, namun pada
kenyataannya permainan kami jadi tidak maksimal. Kami jadi sering melakukan
kesalahan sendiri, bahkan bola bola yang sebenarnya mudah untuk dikembalikan
malah jadi sering membentur net di daerah sendiri, juga terbuang percuma. Aku
ditempatkan di belakang sebagai smasher dan owi ditempatkan didepan bertugas
untuk melambungkan bola. Kesimpulannya, aku sebenarnya sudah cocok ditempatkan
di posisi depan untuk melakukan bola bola lambung atau netting tipis didepan
net, dan ketika aku dipaksa ditempatkan di posisi belakang sebagai “tukang
gebuk” bola padahal kuakui pukulan smash-ku tak sekuat owi yang memang sudah
menjadi spesialisasinya. Owi yang ditempatkan didepan malah terlihat kagok
dan........ inilah hasilnya. Sebenarnya setelah wasit menyatakan game over di
game ke-3 tadi aku ingin sekali menangis meluapkan kekesalan dan kekecewaanku,
tapi kutahan semua itu. Kucoba untuk terlihat tegar walau sebenarnya hati
kecewa dan menangis. Sepanjang jalan menuju hotel tadi aku masih badmood
tingkat akut. Padahal targetku untuk jadi juara di indonesia open kali ini
begitu besar menimbang terakhir kali sektor ganda campuran meraih gelar di
indonesia open pada tahun 2005 lalu yang berhasil kuraih bersama mas nova. Tapi
sayang takdir berkata lain, jadilah kami puas tidak puas harus menjadi
runner-up lagi sama hal-nya seperti tahun lalu. Bete!
*****
Setelah membalas BBM dari saralee tadi, tak lama aku keluar
dari kamar hotel menuju food court. Ya mau ngapain lagi ke foodcourt kalo gak
dinner sama atlet atlet lainnya. Di loby, aku berpapasan dengan shendy dan
frans yang sepertinya juga mau dinner.
“eh...citet mau diner juga ya?? Ayo bareng yok ci...” dengan
tampangnya yang selalu ceria.
“iya tet, ayo ikutan..kebetulan cacing diperut gw udah pada
nge-shuffle dance nih di dalem.” Ajak frans sambil mengelus elus perutnya.
“hhmmm....ayo deh...”jawabku singkat dan seadanya.
“masih sedih atas kekalahan tadi ya tet??” tanya frans.
“uuhmmm...ya gitu deh. Padahal IOPSS kali ini pengen banget
raih gelar lagi setelah di sektor ganda campuran terakhir kali raih gelar tahun
2005, 7 tahun yang lalu pas gw sama mas nova.”jawabku dengan nada kecewa.
“ya...mungkin belom rejekinya kali buat cici. Tapi jangan
patah semangat dulu dong ci.....pasti kekalahan kali ini demi kemenangan di
olimpiade nanti. Setuju gak??” hibur shendy padaku.
“domo arigatou ya atas support kalian.” Jawabku sambil
melemparkan senyum kearah 2 sahabatku ini.
*****
@ foodcourt hotel sultan,
21.00 wib
Aku sengaja mencari meja kosong dengan 2 kursi saja karena
aku ingin memulihkan kesedihan ini sendiri. Kulahap dengan khidmat(?) makananku
sesuap demi sesuap. Namun ditengah tengah aku sedang asyik dengan makananku,
aku sedikit terusik karena seseorang menghampiri mejaku. Orang itu tak lain tak
bukan adalah youngdae. Cem-cemanku gitu lhoo... (^_^v)
“uhmm...excuse me. can i sit in here with you miss lily??”
tanya youngdae padaku. Kalau sudah begini mana bisa aku nolak?? Sepertinya jika
dilihat lihat youngdae masih mengharapkanku, tapi aku tak bisa putuskan karena
aku tak mau punya kekasih sesama atlet juga, nanti malah ujung ujungnya seperti
hubungan antar owi sama ve yang akhirnya kandas ditengah jalan. Syukur syukur
kalau seperti ci susy sama ko alan yang langgeng sampe nikah. Alasan aku tak
mau punya pacar yang seprofesi dalam 1 bidang pula karena kalau punya kekasih
sesama atlet, otomatis kami jadi sering bertemu dan karena tingkat intensitas seringnya
pertemuan itulah yang nanti akan menyebabkan kejenuhan tersendiri.
“ooh...sure, you can..”jawabku sambil tersenyum dengan
mengeluarkan senyum termahal dan termanisku :p
.............................
~aku dan youngdae duduk ber-2 dalam 1 meja. Sepertinya di
sebrang sana rekan rekanku sedang usil mengambil foto kami ber-2 secara
kucing-kucingan. Sesekali kudengar suara siul usil milik owi yang sesekali
mengedipkan matanya seperti orang kelilipan debu juga memonyongkan bibirnya
seperti sedang ambil ancang ancang untuk nyium :p . hhhuuuhhh...pasti jadi
bahan gosipan lagi deh ini sih di meja sebrang sana (-..-“). Cukup lama kami
saling berdiam tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulut kami. Kami hanya
berfokus dan berkonsentrasi pada satu hal : makanan. Kucoba untuk mencairkan
suasana yang terbilang kaku ini dengan obrolan ringan dengan youngdae. Baru
saja ingin bicara, kulihat youngdae-pun juga ingin mengatakan sesuatu juga.
Jika sudah begini kami malah terjebak dalam kondisi salah tingkah.
N.b :ini conversation
udah ane translate gan..sengaja biar agan gak usah capek capek ngeliat subtitle
atau nyari di google translate :p
“youngdae...”
“lily...”
“uuhhmm...kamu duluan deh” tawarku pada youngdae untuk
mempersilahkan ia berbicara seperti seorang moderator mempersilahkan para
panelis untuk memberikan pendapat, opini dan pernyataan mereka.
“oohh...nothing...aku hanya ingin mengatakan apakah kamu tak
keberatan jika aku mengajakmu ke balkon untuk berbicara sedikit saja setelah
makan malam ini? “tanya youngdae padaku.
“hmm....sepertinya tidak keberatan sama sekali. Oh iya, apa
ada yang ingin kamu katakan lagi?” tanyaku pada youngdae.
“ya tentu saja ada. You’re look so pretty tonight. Your face
its so cute :* “ jawab youngdae yang mengatakannya dari hati yang paling dalam
kurasa :D
“gomawo. Aku merasa terkesan sekali kamu mengatakan hal
seperti itu.” Jawabku dengan wajah tersipu.
“hahaha...ya memang kenyataannya kamu itu cantik, ya.... aku
tak bisa membohongi diriku sendiri sebagai seorang lelaki yang melihat gadis
cantik sepertimu.”
“hehehe...kurasa kamu itu terlalu berlebihan dalam memujiku.
Nyatanya aku tak seperti itu.” Jawabku rendah diri.
“kamu ini gadis tomboy yang paling unik dan berbeda dari
gadis manapun. Ada chemistry tersendiri saat aku melihat wajahmu.”jawab
youngdae yang masih saja tersenyum kepadaku.
“terimakasih lagi untuk pujianmu. Habiskan makananmu dulu.
Tak baik saat makan berbicara. Bukan begitu?” tanyaku pada youngdae.
“yeah right.....”jawab youngdae sambil kembali melanjutkan
makannnya yang tertunda.
*******
@Balkon hotel, 21.30
wib
Setelah dinner tadi, youngdae mengajakku untuk ke balkon
hotel. Entah apa yang ingin dikatakannya. Mungkin hal yang serius. Tapi who
knows?? Pemandangan dari balkon hotel cukup indah...dengan bertaburan bintang
di langit dan pemandangan kota jakarta yang terlihat indah disinari cahaya
lampu lampu jalanan. Yeah, tempat inilah yang kurasa cocok untuk melepas
kepenatan yang ada dikepalaku. Tak lama youngdae menarik tanganku agar lebih
dekat dengannya juga menyuruhku untuk duduk disampingnya. Seperti berasa sedang
syuting drama korea dengan setting di jakarta. Hahaha.... :D
“hei youngdae...selamat ya, kamu bisa raih gelar juara kali
ini.permainanmu tadi cukup bagus.” Jawabku yang memuji youngdae atas keberhasilannya
meraih gelar juara di indonesia open kali ini.
“oh..terimakasih banyak atas pujianmu lily. Aku cukup senang
hari ini. Apalagi penonton di istora yang memberikan dukungannya padaku dan
jae-sung. Aku seolah olah merasa bermain di negaraku sendiri. Para supporter
indonesia ternyata fanatik sekali ya... aku suka atmosfer euforia kehebohan di
istora.”
“kembali kasih youngdae. Tak kusangka kau begitu menyukai
bertanding diistora.” Jawabku menatap bintang yang bertaburan di langit malam
kota jakarta.
“kulihat kamu menikmati suasana malam disini...apakah kamu
suka??” tanya youngdae ketika ia melihatku sedang meresapi angin malam yg
semilir berhembus lembut menerpa wajahku yang tersinari cahaya bulan dan
bintang.
“oh ya...tentu saja aku suka dengan suasana seperti
ini...jauh dari keramaian di dalam hotel membuatku sedikit lebih baik untuk
menghibur diriku sendiri.” Jawabku sambil sesekali menatap wajah youngdae.
“kulihat kamu mencoba menutup-nutupi kesedihanmu didepanku.
Kalau kamu bersedih katakan saja apa yang kamu rasakan. Mungkin aku bisa
menghiburmu...”jawab youngdae dengan tampang serius.
“aah?? menutup nutupi kesedihan apanya?? Tak ada yang
kututup-tutupi kok. Coba lihat... aku masih terlihat ceria kan??” jawabku
sambil mencoba tersenyum ceria didepannya.
“ohh...come-on lily...tak usah berlaga tegar seperti itu.
Aku tau kamu pasti sangat sedih dan kecewa sekali dengan hasil pertandingan
tadi kan??” tanya youngdae padaku.
“ya...kuakui padamu aku sungguh kecewa kali ini. Aku tak
ingin mengumbar umbar kesedihanku. maka dari itu aku mencoba terlihat tegar
didepan semua orang seolah olah tak terjadi apapun...tapi pada kenyataannya
hati ini menangis youngdae...tolong mengertilah dengan keadaanku...” jawabku
dengan nada yang sedikit kunaikkan dan mulai berkaca kaca. Tak kusadari, air
hangat nan bening sebening embun perlahan meleleh meluncur jatuh membasahi
pipiku. Ya...aku menangis! Tepatnya aku menangis didepan lelaki. Dan bagiku itu
sama saja memperlihatkan kelemahanku didepan kaum adam. Belum pernah aku menangis
didepan lelaki selain di depan papaku sendiri.
“menangislah sebanyak yang kamu bisa lily...lebih baik kamu
menangis mengeluarkan semua kekecewaanmu daripada kamu harus menyiksa dirimu
dengan berlagak sok tegar dan seolah tak terjadi apapun padamu. Menurutku jika
kamu berlagak sok tegar seperti itu hanya bisa membuatmu menderita. Jika kamu
sedih jangan pernah tahan kesedihanmu. Aku tau kamu malu untuk mengakui dan
menangis didepanku tapi aku lebih baik melihatmu menangis mengeluarkan semua
beban yang ada dihatimu. Menangis didepan seorang lelaki bukanlah hal yang
memalukan lily. Trust me!” jawab youngdae yang mulai mendekapku. Kalau begini,
aku sudah benar benar tak bisa membohongi diri sendiri...aku menangis didalam
pelukan youngdae cukup lama. Mama, papa...apakah aku terlalu cengeng hanya
karena tak bisa mewujudkan keinginanku sendiri?...aku malu untuk itu, tapi
harus kuakui juga kalau ternyata aku memang tak sekuat itu. Akibat kekalahan
tadi aku merasa down. Youngdae sepertinya sudah mengetahui hal ini.
“aku tau kau gadis tomboy yang kuat dan tegar. Tetapi ada
kalanya seseorang tak harus selalu bisa membuat dirinya sendiri terlihat tegar
dihadapan orang lain. Keinginanmu itu cukup mulia sekali...tapi mungkin ini
juga yang tuhan pikir terbaik untuk kalian. Manusia hanya bisa berusaha dan
berdoa, untuk hasil akhirnya kita hanya bisa berserah diri pada tuhan, iya
kan??” tanya youngdae sambil menatap mataku yang masih berlinangan air mata.
“terimakasih telah menyemangatiku dikala down seperti ini
youngdae...” jawabku yang tak bisa berkata apapun lagi.
“lily...meskipun kamu tak bisa meraih juara diturnamen kali
ini, tapi setidaknya bagiku kamu adalah seorang juara sejati...” jawab youngdae
yang masih saja menatapku.
“apakah kamu pikir begitu??” tanyaku meyakinkan
pernyataannya tadi.
“ya tentu saja aku yakin dengan pernyataanku tadi. Kamu
adalah juara sejati di hati para masyarakat indonesia dan juga...bagiku
pribadi, kamu adalah juara dihatiku.you’re the champion of my heart lily...
take this...”jawab youngdae sambil mencium pipiku dan menyerahkan rangkaian
bunga lily putih segar kepadaku.
“terimakasih youngdae...saranghae...”jawabku sambil
memeluknya.
“nado saranghaeyeo lily...” jawab youngdae mengecup
keningku.
*****
Malam yang indah walau menyisakan sedikit kesedihan
dihatiku. Aku sungguh terkesan dengan perkataan youngdae yang mengatakan bahawa
aku dan owi adalah juara sejati di hati masyarakat indonesia. Dan juga aku
adalah juara dihati youngdae...tak kusangka aku mengatakan kata “saranghae”
pada youngdae...tapi biarlah, biarlah hanya aku dan dia yang tau bagaimana
perasaanku yang sebenarnya pada youngdae...akan selalu kuingat kata katanya :
~ ”YOU’RE THE CHAMPION OF MY HEART” ~
Gomawo saranghae youngdae....
#The end....
Author stress
Amelia ulfa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar