18 Sep 2013

mini cerpen - bunga malam


ehhhmm... ini first time buat gue ngepost cerpen/bung hasil mahakarya gue di blog. bagi yang udah pernah baca cerpen cerpen karya gue di notes facebook, pasti sudah gak asing dengan gue si author nyeleneh :p lets check it out, and let's enjoyed it!



Bunga malam

Title       : bunga malam
Author  : amelia setsuna shan aka. Amelia ulfa
Cast       : liliyana natsir as lily
Hendra setiawan as hendra
Ratting : teenager, adult, 17+, parental advisory
Genre   : romance
OST        : NOAH - kupu kupu malam
(n.b : cerpen ini masuk dalam kategori 17 tahun keatas. Be a smart readers. Do not bash in here!)
*****************************

Ini hidup wanita si kupu-kupu malam...
Bekerja, bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum, kata harus merayu memanja...
Kepada setiap mereka yang datang...

@Saturday, may 14th
“pokoknya gue gak mau tau... mau lo anak gue kek, atau siapa gue, lo harus bisa ngehasilin duit buat gue!” teriak seorang wanita paruh baya dengan penampilan agak seksi yang menjambak rambut anak gadisnya keluar dari dalam bangunan rumah kecil sederhana.

“tapii maa... lily gak mau ngerjain kerjaan haram kayak begitu.” Rintih sang gadis yang masih saja diseret keluar dari rumah.

“hheeehhh... gak usah sok suci lo! Lo itu tuh udah kotor, daripada lo kayak gini mending lo ikut gue kerja di lokalisasi. Lo tau, kita udah miskin ly! Utang bokap lo masih banyak yang belom dilunasin. Satu-satunya cara gue bayar utang-utang bokap lo itu hanya dengan begini. Gue harus ngejual tubuh lo, sebagai gantinya.” Jawab wanita paruh baya tadi sambil menampar pipi putih gadis tersebut.
................................

author pov :
lily, sungguh gadis yang malang. Lily harus merelakan dirinya untuk dipekerjakan menjadi seorang pramusyahwat oleh ibu kandungnya sendiri yang notabene-nya adalah seorang mucikari atau sering disebut juga “mami germo”. Itu berarti lily harus merelakan tubuhnya menjadi santapan para lelaki mulai dari executive muda, sampai para bos dengan kantong tebal. Lily mau tak mau harus bekerja seperti ini karena tuntutan hidup. Lily punya sebuah kisah kelam dimana kehormatannya harus terenggut beberapa bulan yang lalu. Ia ingat, di hari minggu sore itu, lily yang tertidur dikamarnya diam-diam telah dikotori oleh seorang pria yang bernama rendra, mantan bos ayahnya semasa hidup dahulu. Ibunya-lah yang menyuruh rendra untuk mengotori lily sebagai jaminan hutang almarhum ayah lily. Dan kini, ia harus melakukan pekerjaan nista itu. Di bangunan mewah dengan banyak kamar inilah lily harus memperlihatkan lekuk tubuhnya dihadapan para pria yang sengaja mampir ke tempat ini. merayu, memanja sampai melayani kebutuhan biologis mereka.
Author pov end....
..............................

Dosa-kah yang dia kerjakan?
Suci-kah mereka yang datang?
Kadang dia tersenyum dalam tangis... kadang dia menangis di dalam senyuman
*********************

“eehh... bos ricky, tumben baru keliatan lho sekarang??” sapa wanita paruh baya dengan penampilan seksi kepada seorang pria yang ditaksir umurnya masih dalam rentang 40-an yang bernama ricky.

“eehhh... iya nihh mami vita, kemaren kemaren siibuukk banget. Oh iya, kenalin ini orang kepercayaan saya, namanya hendra. Masih bujang lho dia, sengaja kuajak kesini. Yyaaa... hitung hitung first experience nya buat dia-lah.” Jawab bos ricky dengan tatapan genitnya.

“hendra tante...” jawab hendra yang menjabat tangan mami vita.

“iihhh... gak usah panggil tante dong, panggil mami aja. ooowwhh... pantesan bos, masih lugu kelihatannya yeehh?? yokk... mau pesen yang kayak gimana nihh??” tawar mami vita yang merupakan ibunda lily kepada bos ricky.

“biasa yang kayak kemaren kemaren aja mam. Yang bohay, yang super seksi” Pinta bos ricky.

“ssiippp... oke, bungkus. Mau buat berapa jam nih bos??” tanya mami vita lagi.

“aalllaahhh... si mami macem gak tau aja deh. Biasa buat satu malam dong.” Jawab bos ricky sambil berkelakar sama mami vita.

“oohhh... hahahahhaa... iya, iya... bayarannya naik lho yaa bos ricky?? Kan BBM juga ikutan naik. naahh... itu si hendra mau yang kayak gimana?” tanya mami vita kepada hendra yang sedari tadi masih diam.

“hahaha... bisa aja nih mami vita, tenang aja, urusan duit mah gampang.” Jawab bos ricky yang mulai mengeluarkan segepok uang dan langsung memberikannya pada vita.

“aaahhh... eehhh... itu, aku gak mau yang gitu-gituan kok, aku Cuma...” jawab hendra yang gelagapan.

“iihhh... si hendra malu-malu ya. Yaudah, kalo kamu bingung, mami punya opsi lain untuk kamu. Naaahhh... ayo ikut mami sebentar.” aja mami vita yang menyeret hendra ke loby.

Sampai di loby utama bangunan lokalisasi ini, terlihatlah seorang gadis cantik berambut pendek dengan gaun ketat berwarna biru muda. Wajahnya nampak gelisah. Murung!

“llyyy... lily...” panggil mami vita pada lily yang sedari tadi duduk terdiam di sofa yang ada di loby.

“aaahhh... ii.. iiyya mam?” sahut lily yang sedikit gelagapan.

“ini, pelanggan pertama lo! Puasin dia. Buat first experience dia malam ini jadi semakin berkesan. Jangan kecewain pelanggan lo! Kasi dia servis terbaik.” Perintah mami vita yang kemudian pergi meninggalkan lily dan hendra yang ada di loby.

Mereka berdua saling terdiam. Canggung! Ya, hanya kata itulah yang tepat untuk mereka saat ini. lily semakin bingung, bagaimana cara memulainya. Hingga hendra yang sedari tadi melihat lily yang tampak gelisah pun, mulai berbicara.

“hhaaiii... senang bertemu sama kamu. Oohh iya, kenalin, namaku hendra.” Jawab hendra yang memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan ke hadapan lily.

“aahhh... hai. Senang bertemu sama kamu juga. Namaku liliyana, panggil lily aja.” Jawab lily yang masih canggung.

“namamu cantik, secantik orangnya.” Jawab hendra sambil tersenyum.

“aahhh... gak juga kok.” Jawab lily yang tersipu.

“oh iya, dari tadi aku liat kamu kok diam aja? Kamu sakit?” tanya hendra lembut.

“aahh... nggak kok, aku sehat sehat aja, perasaan kamu aja kali. Eehhmm... lalu, kita mau ngapain sekarang ini?” tanya lily yang masih nampak canggung.

“heemmm... chit-chat aja deh kalo begitu. Jujur aku gak pernah ngelakuin hal-hal yang kayak begitu. Ini aja kali pertama buat aku datang ke tempat yang kayak begini kalau gak diajak sama boss-ku.” Tambah hendra yang mulai menyenderkan tubuhnya ke sofa.

“oohh.. yaudah gakpapa. Aku juga pekerja baru kok disini. Jadi ya jangan heran kalau aku kayak begini.” Jawab lily yang sudah mulai terbuka dengan hendra.

“oh iya, aku mau tanya beberapa hal sama kamu boleh?” tanya hendra.

“eehh?? Boleh. Emang hendra mau tanya apa?” jawab lily sambil tersenyum.

“ituu... anuu... ehhhmm... aku lihat kamu perempuan baik-baik, terbukti dari gaya bahasa kamu dan juga dari pembawaan kamu. Kok kamu maaf, mau bekerja jadi pemuas nafsu?” tanya hendra yang sedikit menurunkan intonasi suaranya.

“oohh... itu karena... mamaku sendiri yang mempekerjakan aku disini. Demi membayar hutang papa, mama tega mempekerjakan aku ditempat ini. orang yang ngebawa kamu kesini tadi itulah mama aku.” Jawab lily yang mulai berkaca-kaca.

“maksud kamu, mami vita? Itu mamamu?? Ya tuhan, kok dia tega sih sama anak gadisnya sendiri?” tanya hendra sedikit terkejut.

“yaa... karena itu tadi seperti yang udah kubilang. Aku harus bekerja kayak gini untuk menghasilkan uang buat ngelunasin semua hutang almarhum papa. Hutang papa udah begitu banyak sampai-sampai mama harus berbuat begitu.” Ucap lily sambil menahan satu persatu air mata yang keluar dari pelupuk matanya.

“maaf yah ly, aku udah nanya hal-hal yang buat kamu jadi sedih. Please, jangan menangis. Aku gak tahan ngeliat perempuan nangis.” Jawab hendra yang menghapus air mata lily.

“gakpapa, kamu gak salah. Mungkin dengan cara ini aku bisa ngeluapin semua emosi jiwa yang ada dalam diriku sekarang.” Jawab lily yang menurunkan telapak tangan hendra yang masih menempel di kedua pipinya.

“oohh iya, gimana kalau kita pindah tempat. Tenang, aku gak akan apa-apain kamu malam ini. tapi supaya mama kamu gak curiga, kita jangan ngobrol disini.” Jawab hendra.

“gimana kalau di atas atap bangunan ini? disana sepi(?), dan gak ada orang yang kesana. Mungkin lebih enak kalau kita ngobrol-ngobrol disana? Ayoo...” usul lily yang menarik tangan hendra.
......................................

@rumah lily, pagi jam 09.00
“gimana pelanggan pertama lo? Puas?” tanya vita yang mulai bersolek.

“eehhmm... dijamin puas mam. Katanya dia mau jadi pelanggan tetapku mam, aku rasa... aku lebih nyaman sama dia. Aku mau sama dia aja ya mam, boleh ya??” rengek lily.

“terserah lo deh. Tapi gak papa juga sih, dia kan exsecutive muda, kantongnya juga tebel ini. yaudahlah... lumayan dalam beberapa bulan kita bisa ngelunasin utang bokap lo. Neehh yee, kalo utang bokap lo nanti lunas, gue janji gue gak akan pekerjain lo lagi jadi kupu-kupu malam ditempat kerja gue.” Ucap vita.

are you seriously mom?” tanya lily yang tak percaya.

yes, i’m really sure?” jawab vita yang sibuk memasang kutek di kukunya.

aahhh... thank you mom...” jawab lily sambil memeluk mamanya dan pergi menuju kamarnya.

Vita hanya menatap putrinya dengan tatapan nanar. Jujur, dalam hati kecilnya, ia tak tega untuk melakukan hal ini. apalagi lily adalah putri semata wayangnya, semangat hidupnya. Jika bukan karena keadaan pun, vita tak ingin menjerumuskan putri yang paling disayanginya ke jurang dosa. “maafin mama ly, bukan maksud mama buat ngejerumusin kamu ke perbuatan dosa.” Batin vita.
.................................

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan telah lily lewati. Sedikit demi sedikit hutang ayahnya mulai berkurang, meskipun masih tersisa 100 juta lagi hutang ayahnya yang belum terbayar. Disuatu siang, lily yang sedang berbaring di ranjangnya terbangun karena Handphone lily berdering, menandakan adanya panggilan masuk di ponselnya. Hendra. Dengan cepat, lily mengangkat panggilan masuk dari hendra.

“halo?”

“lily, siang ini kamu ada acara?”

“gak kayaknya ndra, Emang kenapa?”

“sekitar jam 3 sore nanti, aku jemput kamu, okey?”

“untuk?”

“ada yang ingin aku omongin sama kamu, ini berkaitan tentang masa depanmu, dan harga dirimu. Jangan banyak bantah!”

Klik! Sambungan terputus. Lily tidak mengerti jalan pikiran hendra. Sudah hampir 4 bulan ia mengenal hendra sejak malam itu. Hanya hendra seorang-lah yang paling mengerti perasaan lily. Benih benih cinta itu terus tumbuh seiring kebersamaan mereka.
.......................................

@kafe, 03.00 pm
“sebenarnya kamu mau bicara apa hend? Kayaknya serius banget?” tanya lily.

“iya, aku... punya rencana untuk bawa kamu pergi dari tempat itu. Aku gak mau ngelihat kamu terlalu lama menderita tekanan batin bekerja disitu. Itu bukan dunia kamu. kamu gadis baik-baik. Aku udah tau siapa kamu sebenarnya. Ly... dengar! Aku serius mencintai kamu, aku berencana untuk menikahi kamu. aku mau menolong kamu untuk keluar dari penderitaanmu.” Jawab hendra yang menyerahkan kotak cincin kehadapan lily.

“gak hend... gak! Aku gak pantas buat kamu. aku udah rusak! Aku udah gak ada harganya lagi. Harga diriku sebagai seorang perempuan udah rusak! Buat apa kamu suka sama aku? Aku Cuma perempuan rusak yang sejak awal udah dijerumuskan ke perbuatan nista. Aku ini perempuan kotor!” jerit lily yang tak kuasa menahan gejolak jiwanya.

“lily! Aku punya alasan dan pertimbangan untuk mencitai kamu. aku gak peduli kamu udah rusak atau apapun itu. Karena aku tau, setiap manusia pasti punya lembaran masa lalu yang kelam. Aku bisa memaklumi hal itu. Itu juga bukan keinginanmu kan? cinta itu gak selalu harus dilihat dari fisik ataupun track record seseorang. Aku mencintai hati kamu, bukan tubuh kamu.” jawab hendra sambil menepuk pundak lily dengan lembut.

“tapi hend... tetap aja kan aku ini seorang... aahh... aku emang benar-benar gak cocok untuk kamu. harga diriku udah gak ada nilainya lagi! Aku Cuma perempuan bekas, ingat itu!”jawab lily yang melepaskan tangan hendra dipundaknya dengan kasar.

“aku gak peduli lily! Aku tau kamu perempuan baik. Aku bisa terima kamu apa adanya. Sejak awal, aku begitu simpati melihat kamu. jadi aku berpikir bagaimana caranya bisa menarik kamu keluar dari keterpurukan kamu. aku gak mau kamu semakin terjerumus ke dasar lubang yang dalam dan kelam. Kupikir inilah saatnya. Aku harus bawa kamu pergi sejauh mungkin.” Jawab hendra sambil menggenggam kedua tangan lily.

“tapi, aku gak bisa hend! Aku gak bisa ninggalin mama sendirian, mama pasti sedih jika aku pergi. Dan lagi, hutang papa masih 100 juta lagi. aku baru bisa berhenti dari pekerjaan kotor itu sampai hutang-hutang papa bisa terlunasi. Gimana caranya dapat uang sebanyak itu? Kamu juga pasti jengah kan berpura-pura didepan mamaku dengan berbohong bahwa kamu menghabiskan malam bersama aku?” jawab lily sambil tatapannya jauh menerawang.

“kamu gak usah khawatir, Kebetulan, uang tabunganku lebih dari cukup untuk melunasi hutang papa kamu. biar nanti aku yang bilang ke mama kamu. aku bakalan ketemu sama mami vita hari ini juga. Ayoo... ikut aku kerumah kamu. biar nanti aku yang ngomong sama mama kamu.” Jawab hendra mantap sambil berdiri dari tempat duduknya.
.....................................................

#bbbruuukkkk.............

“gak bisa!! Kamu pikir segampang itu kamu mau menyuruh mami untuk berhentiin lily jadi kupu-kupu malam? Heeeiii ndra, dengar ya, lily gak akan pernah bisa keluar dari rumah ini, dan lily akan tetap kerja disini sampai dia bisa melunasi hutang papanya!” ketus mami vita yang kalap sambil menggebrak meja di ruang tamu rumahnya.

“mi, saya tau, lily dipekerjakan seperti ini untuk menglunasi hutang papanya, tapi saya sudah gak tahan melihat lily harus menderita batin seperti ini. bukankah masih banyak pekerjaan lain yang bisa lily kerjakan selain jadi seorang pemuas nafsu?” tanya hendra.

“hheehhh hendra setiawan, kamu harus berapa kali sih mami bilangin?? Kamu mungkin memang anak orang kaya, apapun bisa kamu bayar dengan uang.” Jawab mami vita yang mulai menurunkan sedikit intonasi suaranya.

“sebelumnya, hendra mau bilang terimakasih sama mami. Hendra benar-benar berterimakasih karena mami udah mempertemukan hendra dengan anak gadisnya mami. Mi, hendra mau bantu lily keluar dari keterpurukan ini, hendra juga mau bantu mami melunasi hutang-hutang itu. Kebetulan, hendra punya uang tabungan yang lebih dari cukup untuk melunasi hutang papa lily. Hutang yang tinggal 100 juta itu udah hendra lunasi ke boss rendra. Kebetulan, dia teman hendra waktu masih kuliah dulu. Jadi sekarang, hendra mohon mami jangan pekerjakan lily lagi.” Jawab hendra memohon.

“whhaaatt?? Utang itu udah kamu bayar? Tapi... tapi... mami gak mau berhutang budi sama kamu hendra.” Jawab mami vita yang mulai sungkan.

“tentunya hendra melunasi hutang ini juga harus dapat imbalan yang setimpal dari mami. Sebagai imbalannya, mami harus ninggalin pekerjaan mami dan mami harus relain lily untuk jadi istri hendra. Sekiranya itu sebanding dengan uang 100 juta.” Jawab hendra enteng.

“jadi... kamu serius untuk mempersunting lily?” tanya mami vita.

“iya. Lebih baik hendra menikahi lily segera daripada hendra dan lily harus berpura-pura didepan mami.” Jawab hendra

“maksudmu?”

“iya, mi... selama hampir 6 bulan ini, belum pernah sekalipun hendra ngelakuin hal kotor itu ke lily. Karena sejak awal, hendra mengerti kalau lily bukan perempuan sebejad itu. Dia hanya terperangkap dalam keadaan. Mi, sekarang hendra mohon restui hendra untuk mempersunting lily. Hendra juga minta supaya mami ninggalin pekerjaan itu. Mami gak usah khawatir, mami akan tinggal sama kita nanti setelah menikah. Hendra mengerti, mami juga pasti gak mau berpisah dengan lily.” Jawab hendra.

Vita seakan luluh hatinya. Ia mendengar sendiri seorang “klien” nya selama ini tulus menyayangi putrinya, bahkan tak tanggung-tanggung, iapun juga mengajak serta vita untuk keluar dari pekerjaan nista tersebut. Vita tak dapat menolak. Ia tak ingin menghancurkan keinginan putrinya. Ini kebahagiaan untuk lily, dan vita sebagai seorang ibu tak bisa melarang dan menghalangi kebahagiaan tersebut. Tak terasa, air matanya meleleh keluar. Ia terharu melihat kesungguhan seorang pemuda yang ingin membantunya dan putrinya keluar dari penderitaan seperti ini.

“mami gak bisa menghalangi niat baikmu hend. Mami terharu. Sebegitu besarnya keinginan kamu untuk membantu keluarga mami. Mami rasa memang sudah saatnya lily merasakan kebahagiaan. Dia udah cukup tabah menghadapi beban berat seperti ini. mami ingin melihat putri semata wayangnya mami bisa hidup bahagia bersama orang yang disayangi-nya.” Jawab mami vita sambil bersujud di kaki hendra.

“udahlah mi, gak usah bersujud kayak begitu. Lily udah banyak berbakti sama mami.” Jawab hendra sambil mengelus punggung calon ibu mertuanya.

Lily yang sedari tadi terdiam mulai merasakan keharuan yang menyeruak dalam hatinya. Ia tak menyangka ibunya bisa luluh oleh seorang hendra yang baru dikenalnya 6 bulan. Lily benar-benar mengapresiasi niat dan ketulusan hendra sebagai seorang pria. Ia berpikir sudah sangat jarang sekali ada seorang pria yang dapat menerima keadaan apa adanya. Hendra yang melihat lily menangis haru langsung mendekapnya dalam pelukannya. Membelai kepalanya dengan lembut.
***********************

@wedding day hendra & lily
Hari ini, hari bahagia untuk lily dan hendra. Duduk manis bersanding diatas pelaminan bak raja dan ratu sehari. Kisah kisah kelam di masa lalu dan air mata di hari hari yang lalu kini berubah menjadi senyum kebahagian. Tak ada lagi air mata, tak ada lagi bayang bayang kelam yang menghantui. Mereka optimis menatap masa depan bersama. Untaian senyum tak pernah berhenti terlukis dari wajah mereka. Mengarungi samudera cinta penuh berkah anugerah dari sang maha cinta, SELAMANYA.....


Inilah bahagiaku yang sesungguhnya...
Bersanding manis dengan dia yang menerimaku apa adanya...
Merengkuh kasih nan suci yang telah tuhan berkahi untuk kami...
Mungkin aku bukanlah yang pertama untukmu...
Tapi kuberjanji akan menjadi akhir yang indah untukmu dan untuk selamanya....
Takkan ada yang bisa merenggut kasih kami hingga maut memisahkan...


#THE END....

©2013, Authorized by :
Amelia ulfa

Tidak ada komentar: